Monday, March 30, 2015

Pemberantasan Gulma dan Penunasan Tanaman Menghasilkan (TM) Kelapa Sawit

11:54 AM Posted by Penulis No comments


  • Pemberantasan Gulma
Pemberantasan gulma atau tanaman liar dalam arti sempit disebut penyiangan. Gulma tumbuh di sekitar bibit atau tanaman kelapa sawit perlu diberantas karenan dapat merugikan tanaman pokok,bahkan menurunkan produksi. Gulma dapat berkompetisi dengan tanaman pokok dalam memperoleh air,  Unsur hara, cahaya maupun CO2. Selain itu, gulma dapat menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit.Kehadiran gulma juga dapat menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian bagian gulma, mengganggu pertumbuhan tanaman karena beberapa jenis gulma mampu mengeluarkan senyawa alelopati. Secara umum keberadaan gulma dapat menimbulkan kebun terutama jika tidak dikendalikan pada waktu yang tepat. Beberapa gulma yang sering  ditemui pada lahan perkebunan adalah sebagai berikut :
  1. imperata cylindrica ( alang - alang )
  2. axonopus compresses ( rumpus pahit )
  3. passpalum conjugatum ( paitan )
  4. cyperus rotundus ( teki - tekian )
  5. chromolaena adorata  ( putihan )
  6. panicum reppens ( lampujangan )
  7. mikania micrantha  ( mikania )
  8. mimosa invisa  ( kucingan )
  9. clidemia hirta ( senduduk )
  10. musa spp  ( pisang liar ), dan masih banyak lagi
pada dasarnya ada tiga cara pemberantasan gulma, yaitu secara mekanis (manual ), kimiawi, biologis. pemberantasan secara mekanis adalah pemberantasan dengan menggunakan alat dan tenaga secara langsung. Pemberantasan secara mekanis dapat dilakukan dengan cara clean weeding  atau penyiangan bersih pada daerah piringan dan selective weeding, yaitu penyiangan untuk jenis gulma tertentu. Pmeberantasan dengan cara ini dapat dilakukan 5 - 6 kali pada tahun pertama tergantung pada keadaan perkebunan.

Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan menggunakan herbisida. Keuntungan cara ini adalah tenaga yang diperlukan relatif kecil. Namun, cara ini dapat mengganggu organisme lain dan kelesatarian alam.

Pemberantasan gulma dengan cara biologi yaitu dengan menggunakan tumbuh - tumbuhan atau organisme tertentu yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh buruk dari gulma. Untuk mendapatkan hasil yang lebih efektifm ada baiknya pemberantasan gulma dilakukan dengan cara kombinasi tiga metode ini.

  • Penunasan
Penunasan adalah pembuangan daun daun tua yang sudah tidak produktif pada tanaman kelapa sawit. Pada tanaman muda sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan, kecuali dengan maksud mengurangi penguapan oleh daun pada saat tanaman akan dipindahkan dari pembibitan ke areal perkebunan. Terdapat dua penunasan pokok pada kelapa sawit, yaitu tunas pasir dan tunas periodik. Tunas Pasir dilakukan 1 -2 bulan sebelum pokok mulai di panen, sedangkan tunas periodik dilakukan pada tanaman yang telah berumur di atas empat tahun dengan rotasi sembilan bulan sekali. Tujuan penunasan adalah :
  1. Memperbaiki sirkulasi udara di sekitar tanaman sehingga dapat membantu proses penyerbukan secara alami.
  2. Mengurangi penghalangan pembesaran buah dan kehilangan brondolan akibat buah terjepit pada pelepah daun
  3. Membantu dan meudahkan pada waktu panen.
  4. Mengurangi perkembangan tanaman epifit di pokok kelapa sawit.
  5. Agar proses metabolisme berjalan lancar, terutama proses fotosintesis dan respirasi
  6. Mempermudah pekerjaan potong buah
  7. Untuk sanitasi tanaman sehingga menghambat perkembangan hama dan penyakit
  8. Untuk mempermudah pemupukan dan semprot piringan
Dalam satu tahun tanaman kelapa sawit mampu menghasilkan 20 - 30 pelepah daun. Kemampuan produksi tersebut menurun menjadi 18 - 25 pelepah daun seiring dengan pertambahan umur tanaman. Dengan demikian rata rata produksi pelepah adalah 1,5 - 2,5 pelepah / bulan.

0 comments:

Post a Comment