PENANAMAN
Pembuatan Piringan dan Pemberian Pupuk Dasar
Sekitar dua hari sebelum pemberian pupuk dasar, perlu dilakukan pembuatan piringan. caranya dengan membabat kacang - kacangan / tanaman penutup tanah dalam radius 1 meter dari lubang atas. Pupuk dasar diberikan satu hari sebelum penanaman bibit. Untuk tanah mineral, bisa menggunakan pupuk phospat anorganik seperti SP - 18 yang mengandung sekitar 18 % P2O5 dengan dosis 250 gr perlubang, atau pupuk TSP yang mengandung sekitar 45% P2O5 dengan dosis 100 gr per lubang. Untuk tanah gambut, dapat digunakan pupuk phospat yang netral terhadap reaksi keasaman tanah seperti phospat alam CIRP yang mengandung sekitar 29 - 38 % P2O5 atau pupuk RP yang mengandung sekitar25 - 28 % P2O5 dengan dosis 500 gr perlubang. Perlu juga ditambahkan pupuk cupri sulfat CuSO4 dengan dosis 15 gr per lubang.
Persiapan Bibit
Bibit tanaman terlebih dahulu diseleksi sebelum dipindahkan, terutama dari segi umur dan tinggi bibit. Penyeleksian bibit dimaksudkan agar bibit yang akan ditanam merupakan bibit yang tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki produktivitas yang tinggi.
Umur bibit yang akan ditanam di lapangan tidak sama di semua tempat. Hal ini disebabkan oleh iklim yang mempengaruhinya. Pemindahan bibit pada umur yangt tidak tepat dapat menyebabkan kematian. Bibit dengan umur 12 -14 bulan adalah yang terbaik untuk dipindahkan. bibit tang berumur kurang dari enam bulan tidak terhadap hama dan penyakit. Sebaliknya jika berumur lebih dari 14 bulan akan menambah biaya penanaman dan waktu tanam. Walaupun umurnya sama, tinggi bibit di pembibitan tidak seragam. Tinggi bibit yang anjurkan berkisar 70 - 180 cm. Bibit yang tingginya kurang dari ukuran yang dianjurkan akan menurunkan produksi karena dapat diprediksi tanaman tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat, sedangkan bibit yang lebih tinggi produksinya belum tentu lebih dari tanaman yang berasal dari bibit yang dianjurkan.
Pembibitan dengan kantong plastik mempermudah pada saar bibit akan dipindahkan. Pembibitan sistem lapangan, pemindahan bibtnya dilakukan dengan cara pemutaran atau cabutan. Dengan cara putaranm bibit yang akan dipindahkan harus beserta tanahnya. Caranya dengan menggunakan sekop tajam. Dalam jarak kira kira 15 cm dari bibit, sekop ditekan ke tanah sehingga sebagian akat terputus. Dalam waktu dua minggu bibit dibiarkan dan diamati pertumbuhannya. Pada bibit yang masih segar, pemotongan akar yang kedua dapat dilakukan empat minggu sebelum ditanam dan bibit dapat diputar. Bibit putar sebaiknya dibungkus dengan kulit pisang kering, daun kelapa, atau pembungkus organik.
Pengangkutan Bibit ke Lapangan
Bibit yang diangkut dari areal pembibitan disusun dengan baik dan rapi di pinggir - pinggir jalan utama maupun jalan koleksi pada setiap blok atau grup. Satu truk sejenis colt diesel dapat memuat sebanyak sekitar 150 batang bibit per tripnya. Bibit disusun rapi dan jangan sampai ditumpuk tumpuk karena dapat menyebabkan kerusakan.
Penanaman Bibit di Lapangan
Penanaman pada awal musim hujan adalah yang paling tepat karena persediaan air sangat berperan dalam pertumbuhan bibit tanaman yang baru dipindahkan. Penanaman yang dilakukan pada awal musim kemarau dapat menyebabkan kematian dann memerlukan biaya yang lebih karena perlu persediaan air. Minimum 10 hari setelah penanaman, diharapkan turun hujan secara berturut - turut.
Bagian bawah dari polibag disayat sebelum dimasukan ke dalam lubang tanam. Setelah dimasukan ke dalam lubang, bagian kanan dan kirinya disayat dengan hati hati. Untuk bibit putaran, pembungkusnya tidak harus selalu dibuangn karena dapat membusuk. Untuk bibit cabutan, bibit langsung dimasukan ke dalam lubang dengan hati - hati. Lubang tanam ditimbun dengan tanah sedikit demi sedikit. Permukaan bibit putaran harus sana dengan permukaan tempat tanam. Untuk bibit yang ditanam di areal gambut, lubang tanam yang ditutup hanyalah bagian bawah saja, sedangkan lubang atasnya dibiarkan terbuka. Khusus tanah gambut, setelah bibit selesai ditanam, perlua diberikan kembali tambahan pupuk cupri sulfat dengan dosis200 g/ btg. Pupuk ditaburkan secara merata 1 m dari lubang atas. Pada umumnya sering terjadi kesalah dalam penanaman kelapa sawit, diantaranya :
- Penanaman bibit terlalu dalam, terlalu tinggi, atau tidak tegak.
- Tanah di sekitar akar dipecah dan dibuang.
- Polibag yang telah digunakan dibuang di dalam lubang tanam.
infojuara.blogspot.com
tnklestari.wordpress.com
Fauzi, yan., Widyastuti, Yustina E., Satyawibawa, Iman. (2012). Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya
Proses Budidaya Kelapa Sawit itu berapa lama ya prosesnya dari awal hingga panen pertama?
ReplyDeleteMerit Casino: Play Now For Fun
ReplyDeleteAt this time, the Merit casino online casino 바카라 offers you 메리트 카지노 쿠폰 a large selection of games. You can get the best welcome bonus 메리트카지노 at any Merit Casino