Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit di dunia telah mengembangkan biodiesel dari minyak sawit. Di Indonesia, penelitian dilakukan oleh pusat penelitian Kelapa sawit, Medan dan telah berhasil mengembangkan biodiesel minyak sawit mentah, refined bleached deodorised palm oil, dan fraksi fraksinya seperti sterin dan olein serta minyak sawit inti.
Palm biodiesel mempunyai sifat kimia dan fisika yang sama dengan minyak bumi sehingga dapat digunakan langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan petroleum diesel. Namun palm diesel memiliki keunggulan lain, yaitu mengandung oksigen sehingga flash - pointnya lebih tinggi dan tidak mudah terbakar. selain itu, palm diesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih mudah ditangani karena tidak mengandung sulfur dan senyawa benzene karsiogenik.
Penggunaan palm diesel juga dapat mereduksi efek rumah kaca , polusi tanah, serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum. hal ini berhubungan dengan sifat biodiesel yang dapat terorgenasi aktif relatif sempurna atau terbakar habis, nontoksik, dan dapat terurai secara alami.
palm diesel dibuat dengan menggunakan bahan baku minyak sawit (CPO) maupun produk turunan minyak inti sawit ( PKO ). produksi palm diesel dapat dilakukan melalui transesterifikasi minyak sawit dengan metanol. proses ini dianggap lebih efesien dan ekonomis bila dibandingkan dengan cara esterifikasi hidrolisis dengan metanol.
Penyusun standar untuk produk produk biodiesel telah dilakukan oleh negara negara produsen dan pengguna. standar yang digunakan saat ini sebagai acuan adalah standar eropa untuk biodiesel adalah nomor EN 14214. standar yang diterbitkan pada november 2008 diadaptasi dalam tiga versi resmi yaitu Inggris, Prancis, Jerman.
0 comments:
Post a Comment